
Apakah Kesehatan Gigi Ditanggung BPJS?
October 26, 2025
Tips Jitu Memilih Asuransi Jiwa Murni
October 26, 2025Dua profesi yang sedang naik daun di era digital saat ini adalah aktuaris dan data scientist. Keduanya sama-sama bergelut dengan data, angka, dan analisis, tetapi memiliki fokus serta peran yang berbeda dalam industri.
Jika kamu menyukai matematika, statistika, dan problem solving, mungkin sempat muncul pertanyaan: “Apakah aku lebih cocok menjadi seorang aktuaris atau data scientist?”. Artikel ini akan membantumu memahami perbedaan keduanya, keterampilan yang dibutuhkan, prospek karir, hingga tips memilih jalur yang sesuai dengan minat dan tujuanmu.
Mengapa Perbandingan Aktuaris vs Data Scientist Penting?
Di tengah pesatnya perkembangan industri teknologi dan keuangan, baik aktuaris maupun data scientist memiliki posisi strategis. Namun, banyak orang masih bingung membedakan keduanya.
-
Aktuaris lebih identik dengan dunia asuransi, keuangan, dan manajemen risiko.
-
Data scientist lebih fleksibel dan bisa masuk ke berbagai sektor seperti e-commerce, teknologi, kesehatan, dan perbankan.
Memahami perbedaan ini penting agar kamu tidak salah arah ketika menentukan karier jangka panjang.
Apa Itu Aktuaris?
Aktuaris adalah profesional yang menggunakan ilmu matematika, statistika, dan teori keuangan untuk menghitung serta memprediksi risiko di masa depan. Profesi ini paling banyak ditemui di industri asuransi dan keuangan.
Peran Utama Aktuaris
-
Menghitung premi asuransi yang adil.
-
Menentukan cadangan klaim perusahaan.
-
Membuat model risiko keuangan jangka panjang.
-
Memberikan masukan strategi manajemen risiko.
Skill yang Dibutuhkan
-
Matematika dan statistika tingkat lanjut.
-
Pengetahuan bisnis dan keuangan.
-
Kemampuan menggunakan software aktuaria (Excel, R, Python).
-
Logika analitis dan ketelitian tinggi.
Apa Itu Data Scientist?
Data scientist adalah profesional yang mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan data dalam jumlah besar untuk menghasilkan insight yang berguna bagi perusahaan.
Peran Utama Data Scientist
-
Membersihkan, memproses, dan menganalisis data.
-
Menggunakan machine learning untuk prediksi tren.
-
Membuat model analitik untuk mendukung keputusan bisnis.
-
Menyajikan data dalam bentuk dashboard dan visualisasi.
Skill yang Dibutuhkan
-
Pemrograman (Python, R, SQL).
-
Machine learning dan AI.
-
Big data analytics (Hadoop, Spark).
-
Komunikasi data melalui visualisasi (Tableau, Power BI).
Perbedaan Utama Aktuaris vs Data Scientist
Agar lebih mudah dipahami, berikut tabel perbandingan keduanya:
| Aspek | Aktuaris | Data Scientist |
|---|---|---|
| Fokus Utama | Mengukur dan memprediksi risiko finansial | Mengekstrak insight dari data |
| Industri Utama | Asuransi, keuangan, investasi | Teknologi, e-commerce, kesehatan, perbankan |
| Metodologi | Teori probabilitas, aktuaria, keuangan | Machine learning, data mining, AI |
| Tools Populer | Excel, R, Python, SAS | Python, R, SQL, TensorFlow, Tableau |
| Sertifikasi | Ujian PAI, SOA, IAI | Tidak wajib, lebih ke portofolio & pengalaman |
| Pendekatan | Formal, berbasis regulasi & standar industri | Fleksibel, eksperimental, data-driven |
| Karakter yang Cocok | Teliti, sistematis, sabar | Kreatif, adaptif, problem-solver |
Kelebihan dan Kekurangan Profesi
✅ Kelebihan Menjadi Aktuaris
-
Gaji tinggi dengan prospek stabil.
-
Profesi sangat dihargai di industri keuangan.
-
Jalur karier jelas (dari junior ke Chief Actuary).
❌ Kekurangan Aktuaris
-
Ujian sertifikasi cukup sulit dan memakan waktu.
-
Ruang lingkup kerja terbatas (dominan di asuransi & finansial).
✅ Kelebihan Menjadi Data Scientist
-
Bisa bekerja di berbagai industri.
-
Lebih fleksibel dalam eksplorasi data.
-
Banyak peluang di era big data & AI.
❌ Kekurangan Data Scientist
-
Persaingan ketat dengan talent global.
-
Perubahan teknologi cepat, harus terus belajar.
-
Tidak ada jalur sertifikasi resmi sehingga standar kompetensi bervariasi.
Prospek Karier: Mana Lebih Menjanjikan?
🔹 Aktuaris
-
Permintaan tinggi di industri asuransi dan perbankan.
-
Gaji awal sekitar Rp8–15 juta per bulan untuk fresh graduate.
-
Dengan sertifikasi FSAI atau ASA, gaji bisa mencapai Rp30–50 juta per bulan.
🔹 Data Scientist
-
Permintaan meningkat di berbagai sektor, termasuk startup teknologi.
-
Gaji awal Rp10–20 juta per bulan untuk level junior.
-
Senior data scientist bisa meraih Rp40–70 juta per bulan, tergantung perusahaan.
📌 Kesimpulan: Jika kamu ingin karier dengan jalur formal dan stabil, pilih aktuaris. Jika kamu suka dinamika teknologi dan eksplorasi data, pilih data scientist.
Bagaimana Menentukan Pilihan yang Tepat?
Untuk membantu, berikut beberapa pertanyaan reflektif yang bisa kamu gunakan:
-
Apakah kamu lebih suka struktur formal dengan sertifikasi (aktuaris) atau fleksibilitas portofolio (data scientist)?
-
Apakah kamu lebih tertarik dengan keuangan dan risiko (aktuaris) atau big data dan teknologi (data scientist)?
-
Apakah kamu siap menempuh ujian panjang bertahun-tahun (aktuaris) atau terus belajar teknologi baru (data scientist)?
-
Apakah kamu lebih nyaman bekerja di industri tradisional (asuransi/bank) atau startup modern (e-commerce/fintech)?
Tips Memulai Karier
Jika Ingin Menjadi Aktuaris
-
Pilih jurusan Aktuaria, Matematika, atau Statistika.
-
Ikuti ujian PAI (Persatuan Aktuaris Indonesia) sejak kuliah.
-
Kuasai Excel, R, dan Python untuk aktuaria.
Jika Ingin Menjadi Data Scientist
-
Kuasai bahasa pemrograman Python dan SQL.
-
Pelajari machine learning, AI, dan big data.
-
Bangun portofolio di GitHub atau Kaggle.
-
Ikut bootcamp data science untuk mempercepat karier.
FAQ tentang Aktuaris vs Data Scientist
1. Apakah bisa menjadi aktuaris sekaligus data scientist?
Ya, bisa. Banyak aktuaris yang menguasai Python dan machine learning, sehingga mereka juga bisa masuk ke ranah data science.
2. Mana yang lebih sulit: ujian aktuaris atau belajar data science?
Ujian aktuaris lebih formal dan panjang, membutuhkan disiplin bertahun-tahun. Data science lebih fleksibel, tetapi harus selalu update teknologi.
3. Apakah jurusan kuliah menentukan profesi?
Tidak selalu. Lulusan aktuaria lebih mudah jadi aktuaris, sedangkan lulusan IT/statistika lebih mudah jadi data scientist. Namun, keduanya bisa beralih jalur dengan belajar tambahan.
4. Mana yang lebih cocok untuk introvert?
Aktuaris cenderung cocok untuk mereka yang suka analisis mendalam dan pekerjaan sistematis. Data scientist butuh komunikasi data yang lebih intens dengan tim produk dan bisnis.
5. Mana yang lebih menjanjikan 10 tahun ke depan?
Keduanya tetap relevan. Aktuaris dibutuhkan untuk industri asuransi dan keuangan, sedangkan data scientist semakin dominan di industri berbasis teknologi.




