Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia berjalan menuju kepada penerapan standar pelaporan keuangan yang yang diakui secara internasional yaitu International Financial Reporting Standard disingkat IFRS.
Salah satu komponen penting dalam IFRS adalah perhitungan Estimasi Kewajiban dan Beban Imbalan Pasca Kerja yang saat ini diatur dalam PSAK 24. Imbalan pasca kerja yang dicakup dalam perhitungan di atas meliputi imbalan wajib sesuai UU Ketenaga-kerjaan No 13 Tahun 2003 dan komitmen lain perusahaan yang tercantum dalam Peraturan Perusahaan (PP) atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
PSAK 24 dikeluarkan oleh Dewan Standar Akutansi Keuangan (DSAK), yang berada di bawah organisasi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Dewan ini mengeluarkan buku panduan untuk penerapan standar akuntansi keuangan yang disebut dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
PSAK 24 secara keseluruhan mengacu kepada International Accounting Standard (IAS) sebagai bagian dari Standar Pelaporan Keuangan Internasional /International Financial Reporting Standards (IFRS), yang diterbitkan oleh Badan Standar Akuntansi Internasional / International Accounting Standards Board (IASB).
Tujuan dari PSAK 24 adalah untuk mengatur akuntansi dan pengungkapan Imbalan Kerja bagi karyawan pada suatu perusahaan. Pernyataan ini mengharuskan perusahaan untuk mengakui :
Penerapan PSAK 24 di Perusahaan diharuskan karena :
PSAK 24 mengharuskan perusahaan untuk mengakui apa saja?
Pernyataan ini mengharuskan perusahaan untuk mengakui: Kewajiban jika pekerja telah memberikan jasanya dan berhak memperoleh imbalan kerja yang akan dibayarkan di masa depan; dan. Beban jika perusahaan menikmati manfaat ekonomis yang dihasilkan dari jasa yang diberikan oleh pekerja yang berhak memperoleh imbalan kerja.
PSAK 24 untuk apa?
Secara umum PSAK 24 adalah mengatur pernyataan akuntansi tentang imbalan kerja di perusahaan. Undang-undang ketenagakerjaan (UUK) Nomor 13 tahun 2003 mengatur secara umum mengenai tata cara pemberian imbalan-imbalan diperusahaan, mulai dari imbalan istirahat panjang sampai dengan imbalan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Bagaimana pengakuan dan pengungkapan imbalan kerja menurut PSAK 24?
Berdasarkan PSAK 24, pengakuan dan pengukuran imbalan kerja jangka pendek diakui sebagai liabilitas (beban akrual) atau sebagai beban. Perusahaan mengakui imbalan kerja jangka pendek sebagai beban pada saat beban imbalan kerja tersebut terutang pada karyawan.
Apa itu program imbalan pasti?
Program imbalan pasti adalah program imbalan pasca kerja selain program iuran pasti. Program ini memberikan jaminan kepada pekerja terkait jumlah manfaat yang akan diterima di akhir masa kerja.
Sebutkan dan jelaskan apa saja imbalan pasca kerja yang dihitung dan dicadangkan dalam PSAK 24?
Imbalan pasca kerja meliputi pensiun, asuransi jiwa pasca kerja, dan imbalan kesehatan pasca kerja. Sedangkan imbalan kerja jangka panjang lainnya meliputi cuti besar, cuti hari raya, cacat permanen, bagi laba, bagi bonus dan kompensasi.
Imbalan kerja disajikan di laporan apa?
Beban imbalan kerja adalah suatu bagian dari beban perusahaan yang harus diakui pada laporan laba/rugi komprehensif.
Apakah imbalan pasca kerja termasuk imbalan kerja?
Imbalan Pasca Kerja (post employment benefits) adalah imbalan kerja yang terhutang setelah pekerja menyelesaikan masa kerjanya. Contoh : Tunjangan Pensiun, Tunjangan Kesehatan Pensiunan, Asuransi Jiwa Pasca Kerja.
Kapan persediaan diakui sebagai aktiva?
Dalam pendekatan aset, pengakuan beban persediaan diakui ketika persediaan telah dipakai atau dikonsumsi. Pendekatan aset digunakan untuk persediaan-persediaan yang maksud penggunaannya untuk selama satu periode akuntansi, atau untuk maksud berjaga-jaga.
Apa saja faktor yang mempengaruhi nilai kini kewajiban imbalan pasti?
Faktor yang mempengaruhi nilai kini kewajiban imbalan:
Apa saja yang termasuk imbalan pasca kerja?
Imbalan Pasca Kerja (post employment benefits) adalah imbalan kerja yang terhutang setelah pekerja menyelesaikan masa kerjanya. Contoh : Tunjangan Pensiun, Tunjangan Kesehatan Pensiunan, Asuransi Jiwa Pasca Kerja.
Mengapa Pembukuan atas program imbalan pascakerja terpisah dari pembukuan perusahaan sebagai pemberi kerja?
Perusahaan hanya menyediakan dana berupa iuran kepada dana pensiun, sedangkan imbalan kepada karyawan yang telah pensiun akan dibayarkan oleh Dana Pensiun, oleh karena itu, pembukuan atas program imbalan pascakerja juga terpisah dari pembukuan perusahaan sebagai pemberi kerja.
Apa yang dimaksud dengan biaya jasa lalu dan biaya jasa kini?
Apa perbedaan utama antara imbalan pasti dan manfaat pasti?
Perbedaan antara program iuran pasti dan imbalan pasti: Iuran pasti adalah program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun. Imbalan pasti atau manfaat pasti adalah program pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun.
Apa perbedaan antara program pensiun iuran pasti dengan imbalan pasti?
Untuk PPMP dibayarkan setiap bulan selama seumur hidup, sedangkan PPIP dibayarkan sekaligus. Jika peserta PPMP atau PPIP meninggal dunia baik sebelum maupun sesudah memasuki usia pensiun, maka manfaat pensiun diberikan kepada istri atau suami yang sah.
Apa itu past service cost?
Biaya jasa lalu (past service cost) adalah kenaikan nilai kewajiban imbalan pasti atas jasa pekerja pada periode-periode lalu, yang berdampak terhadap periode berjalan akibat penerapan awal atau perubahan terhadap imbalan pasca-kerja atau imbalan keja jangka panjang lainnya.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan imbalan kerja jangka pendek?
Kewajiban imbalan kerja jangka pendek adalah kewajiban imbalan kerja (selain pesangon pemutusan kerja) yang jatuh tempo seluruhnya dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah akhir periode pekerja memberikan jasanya. setelah pekerja menyelesaikan masa kerjanya.
Apa yang dimaksud dengan aset program?
Aset program (plan assets) terdiri atas: aset yang dimiliki oleh dana imbalan kerja jangka panjang; ▪ aset yang dimiliki oleh dana imbalan kerja jangka panjang; ▪ polis asuransi yang memenuhi syarat.
Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.
SAK ETAP bertujuan untuk menciptakan fleksibilitas dalam penerapannya dan diharapkan memberi kemudahan akses ETAP kepada pendanaan dari perbankan. SAK ETAP merupakan SAK yang berdiri sendiri dan tidak mengacu pada SAK Umum, sebagian besar menggunakan konsep biaya historis; mengatur transaksi yang dilakukan oleh ETAP; bentuk pengaturan yang lebih sederhana dalam hal perlakuan akuntansi dan relatif tidak berubah selama beberapa tahun.
Apa perbedaan SAK Umum dan SAK ETAP kalau SAK ETAP?
Perbedaan antara SAK Umum dan SAK ETAP adalah SAK Umum diterbitkan bagi pengguna eksternal perusahaan, SAK ETAP diterbitkan untuk pengguna internal perusahaan.
Apa manfaat dari SAK ETAP bagi UMKM?
SAK-ETAP akan membantu bisnis UKM untuk mendapatkan pinjaman dari bank sehingga bisnis UKM jadi lebih berkembang berkat suntikan modal tersebut.
Adanya SAK ETAP bagi perusahaan kecil, menengah dapat digunakan untuk melakukan penyusunan terhadap laporan keuangannya sendiri yang dapat diaudit serta mendapat opini dari auditor, sehingga laporan keuangan tersebut dapat digunakan untuk pengembangan usaha serta memberikan informasi yang andal dalam penyajian laporan.
Kapan perusahaan menggunakan SAK ETAP?
Entitas yang dapat menggunakan SAK ETAP adalah yang memenuhi dua kriteria yaitu entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik secara signifikan dan tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) bagi pengguna eksternal.