
Berapa Gaji Aktuaris di Indonesia?
October 10, 2025
Suka Duka Menjadi Aktuaris: Cerita dari Balik Meja Perhitungan
October 12, 2025Profesi aktuaris kini semakin dikenal di Indonesia sebagai salah satu karier dengan prospek cerah, gaji tinggi, dan tantangan intelektual yang menarik. Namun, banyak yang belum memahami secara jelas seperti apa jenjang karir seorang aktuaris, mulai dari posisi entry-level hingga mencapai puncak karier sebagai Chief Actuary.
Artikel ini akan membahas secara komprehensif tahapan karier seorang aktuaris, keterampilan yang dibutuhkan di tiap level, besaran gaji yang mungkin diperoleh, serta peluang pengembangan karier di berbagai industri.
Siapa Itu Aktuaris?
Seorang aktuaris adalah profesional yang menggabungkan keahlian matematika, statistika, ilmu keuangan, dan analisis risiko untuk memecahkan persoalan di bidang asuransi, dana pensiun, investasi, hingga manajemen risiko perusahaan.
Aktuaris memiliki peran penting dalam:
-
Menghitung premi asuransi jiwa, kesehatan, maupun umum.
-
Mengelola cadangan dana pensiun.
-
Menilai risiko keuangan perusahaan.
-
Memberikan rekomendasi berbasis data untuk pengambilan keputusan bisnis.
Di Indonesia, aktuaris diakui secara resmi melalui Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI), dengan jenjang sertifikasi utama ASAI (Associate of the Society of Actuaries of Indonesia) dan FSAI (Fellow of the Society of Actuaries of Indonesia).
Gambaran Umum Jenjang Karir Aktuaris
Jenjang karir seorang aktuaris dapat dibagi menjadi beberapa tahap. Umumnya, seseorang akan memulai sebagai analis atau staf junior, lalu berkembang ke posisi manajerial, hingga akhirnya bisa mencapai puncak sebagai Chief Actuary.
📊 Tabel Jenjang Karir Seorang Aktuaris
Level Karir | Pengalaman | Sertifikasi Umum | Kisaran Gaji (IDR/Bulan) | Peran Utama |
---|---|---|---|---|
Analis Junior | 0–2 tahun | Belum/awal ujian profesi | Rp8.000.000 – Rp12.000.000 | Mengolah data, membantu perhitungan risiko |
Analis Aktuaria | 2–4 tahun | Mulai ASAI | Rp12.000.000 – Rp20.000.000 | Membuat laporan, analisis premi, terlibat dalam proyek aktuaria |
Associate Actuary | 4–6 tahun | ASAI selesai | Rp20.000.000 – Rp40.000.000 | Memberikan rekomendasi teknis, memimpin proyek kecil |
Senior Actuary | 6–10 tahun | Menuju FSAI | Rp40.000.000 – Rp70.000.000 | Memimpin tim, mengelola model risiko, terlibat dalam strategi |
Fellow Actuary | 10+ tahun | FSAI | Rp70.000.000 – Rp120.000.000 | Konsultan utama, pengambil keputusan teknis dan regulasi |
Chief Actuary | 15+ tahun | FSAI & pengalaman luas | Rp120.000.000 – Rp200.000.000+ | Posisi eksekutif, memimpin divisi aktuaria, strategi bisnis |
1. Analis Junior Aktuaria
Tahap awal karir seorang aktuaris biasanya dimulai sebagai Junior Actuarial Analyst.
Peran Utama
-
Mengolah data statistik dan keuangan.
-
Membantu dalam perhitungan premi dan cadangan asuransi.
-
Membuat laporan sederhana untuk mendukung tim senior.
Skill yang Dibutuhkan
-
Kemampuan matematika dan statistika.
-
Penguasaan software seperti Excel, R, Python, atau SAS.
-
Ketelitian dalam mengolah data besar.
Gaji
Kisaran Rp8 juta–Rp12 juta per bulan di Jakarta atau kota besar.
2. Analis Aktuaria
Setelah memiliki pengalaman beberapa tahun, jenjang berikutnya adalah Actuarial Analyst.
Peran Utama
-
Terlibat dalam analisis risiko lebih kompleks.
-
Membuat laporan aktuaria untuk regulator (OJK).
-
Membantu dalam pengembangan produk asuransi baru.
Skill yang Dibutuhkan
-
Pemahaman regulasi keuangan dan asuransi di Indonesia.
-
Keterampilan komunikasi untuk presentasi data.
-
Kemajuan dalam ujian sertifikasi ASAI.
Gaji
Rp12 juta–Rp20 juta per bulan.
3. Associate Actuary (ASAI)
Setelah menyelesaikan sebagian besar ujian profesi, seseorang bisa menjadi Associate Actuary (ASAI).
Peran Utama
-
Memberikan rekomendasi teknis berdasarkan analisis data.
-
Mengelola proyek kecil hingga menengah.
-
Mendampingi tim manajemen dalam pengambilan keputusan.
Skill yang Dibutuhkan
-
Keahlian model aktuaria.
-
Kemampuan memimpin tim kecil.
-
Sertifikasi ASAI dari PAI.
Gaji
Rp20 juta–Rp40 juta per bulan.
4. Senior Actuary
Tahap berikutnya adalah Senior Actuary.
Peran Utama
-
Memimpin tim analis junior dan associate.
-
Menyusun model risiko keuangan untuk jangka panjang.
-
Memberikan masukan strategis bagi manajemen.
Skill yang Dibutuhkan
-
Kepemimpinan dan manajemen proyek.
-
Pemahaman mendalam tentang manajemen risiko.
-
Sedang/menyelesaikan ujian menuju FSAI.
Gaji
Rp40 juta–Rp70 juta per bulan.
5. Fellow Actuary (FSAI)
Pencapaian besar dalam karir seorang aktuaris adalah meraih gelar FSAI.
Peran Utama
-
Bertindak sebagai konsultan utama dalam keputusan teknis.
-
Menjadi rujukan profesional di bidang aktuaria.
-
Membantu regulator dalam penyusunan kebijakan.
Skill yang Dibutuhkan
-
Keahlian komunikasi tingkat tinggi.
-
Networking di dunia industri dan regulator.
-
Penguasaan mendalam teori aktuaria.
Gaji
Rp70 juta–Rp120 juta per bulan.
6. Chief Actuary
Puncak karir seorang aktuaris adalah menjadi Chief Actuary, biasanya setara dengan posisi direktur atau eksekutif di perusahaan besar.
Peran Utama
-
Memimpin seluruh divisi aktuaria di perusahaan.
-
Bertanggung jawab atas strategi jangka panjang perusahaan terkait risiko.
-
Berperan penting dalam pengambilan keputusan tingkat direksi.
Skill yang Dibutuhkan
-
Kepemimpinan visioner.
-
Strategi bisnis dan manajemen risiko.
-
Hubungan dengan stakeholder, termasuk regulator dan investor.
Gaji
Rp120 juta–Rp200 juta+ per bulan, tergantung ukuran perusahaan dan industri.
Industri yang Membutuhkan Aktuaris
Tidak hanya di asuransi, aktuaris juga memiliki peluang di berbagai sektor lain.
📊 Tabel Industri dengan Kebutuhan Aktuaris di Indonesia
Industri | Peran Aktuaris |
---|---|
Asuransi Jiwa & Kesehatan | Menghitung premi, cadangan, dan analisis risiko kesehatan |
Dana Pensiun | Mengelola dan memproyeksikan kewajiban pensiun |
Perbankan & Investasi | Manajemen risiko, valuasi aset, analisis portofolio |
Konsultan Manajemen | Memberikan layanan aktuaria ke berbagai perusahaan |
Fintech & Insurtech | Mengembangkan produk inovatif berbasis data dan risiko |
Pemerintahan & Regulator | Membantu kebijakan publik terkait keuangan dan asuransi |
Tantangan dalam Meniti Karir Aktuaris
Menjadi aktuaris bukanlah hal mudah. Beberapa tantangan yang sering dihadapi antara lain:
-
Ujian profesi yang sulit – Tingkat kelulusan ujian aktuaris rendah.
-
Kebutuhan akan pembelajaran terus-menerus – Harus selalu update dengan regulasi dan teknologi terbaru.
-
Tekanan kerja tinggi – Terutama saat menghadapi audit atau laporan keuangan tahunan.
-
Kompetisi global – Sertifikasi aktuaris diakui internasional, sehingga persaingan juga datang dari luar negeri.
Tips Sukses Menapaki Jenjang Karir Aktuaris
-
Mulai ujian profesi sejak kuliah untuk mempercepat karir.
-
Kuasai skill tambahan seperti Python, R, dan machine learning.
-
Bangun networking melalui Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI).
-
Ambil peluang internasional untuk memperluas wawasan dan gaji.
-
Fokus pada soft skill: komunikasi, presentasi, dan kepemimpinan.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjadi Chief Actuary?
Rata-rata membutuhkan lebih dari 15 tahun pengalaman kerja, dengan sertifikasi FSAI dan pengalaman memimpin tim.
2. Apakah aktuaris hanya bisa bekerja di perusahaan asuransi?
Tidak. Aktuaris juga dibutuhkan di sektor dana pensiun, perbankan, investasi, fintech, konsultan, bahkan pemerintahan.
3. Berapa gaji aktuaris pemula di Indonesia?
Sekitar Rp8 juta–Rp12 juta per bulan, tergantung perusahaan dan lokasi kerja.
4. Apakah sertifikasi FSAI wajib untuk menjadi Chief Actuary?
Ya, mayoritas perusahaan mensyaratkan Chief Actuary memiliki gelar FSAI karena itu adalah level tertinggi dalam profesi ini.
5. Apakah karir aktuaris bisa berkembang ke luar negeri?
Ya, sertifikasi aktuaris diakui secara global sehingga memungkinkan untuk bekerja di Singapura, Malaysia, Amerika, atau negara lain dengan gaji lebih tinggi.