
Mengenal PSAK 24
December 10, 2022
SAK ETAP: Standar untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
October 1, 2025Dalam dunia bisnis dan keuangan, istilah PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) sering kali muncul ketika membahas laporan keuangan, audit, atau penyusunan laporan tahunan perusahaan. Namun, tidak sedikit pelaku usaha, mahasiswa akuntansi, maupun investor yang belum benar-benar memahami apa itu PSAK, mengapa penting, dan bagaimana penerapannya dalam praktik sehari-hari.
Artikel ini akan memberikan penjelasan lengkap tentang PSAK, mulai dari pengertian, tujuan, dasar hukum, struktur, hingga penerapannya dalam berbagai sektor bisnis. Dengan pemahaman menyeluruh, Anda akan mampu menyusun laporan keuangan sesuai standar, menghindari kesalahan pencatatan, dan meningkatkan kepercayaan investor maupun regulator.
Apa Itu PSAK?
PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) adalah standar akuntansi yang digunakan di Indonesia sebagai pedoman dalam menyusun laporan keuangan perusahaan. PSAK disusun dan diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) di bawah naungan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
PSAK berfungsi sebagai acuan utama agar laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan:
- Konsisten dari waktu ke waktu
- Dapat dibandingkan antar entitas usaha
- Transparan dan sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum
- Dapat dipahami oleh pemangku kepentingan seperti manajemen, investor, kreditor, dan regulator
Dalam konteks global, PSAK dapat dibandingkan dengan IFRS (International Financial Reporting Standards), yakni standar akuntansi internasional yang menjadi acuan di banyak negara. Saat ini, Indonesia juga telah melakukan konvergensi PSAK ke IFRS agar laporan keuangan perusahaan Indonesia dapat diterima secara internasional.
Tujuan Utama PSAK
Penerapan PSAK bukan hanya sekadar kewajiban regulasi. Lebih dari itu, standar ini memiliki beberapa tujuan utama yang sangat penting, antara lain:
- Memberikan Informasi yang Andal
PSAK memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya. - Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas
Dengan mengikuti standar yang sama, laporan keuangan menjadi lebih transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. - Mendorong Perbandingan
Investor dan pihak lain dapat membandingkan kinerja keuangan antarperusahaan secara objektif. - Mempermudah Pengambilan Keputusan
Informasi keuangan yang konsisten membantu manajemen, investor, dan kreditor mengambil keputusan yang tepat. - Mendukung Kepatuhan Regulasi
Laporan keuangan yang sesuai PSAK akan mempermudah perusahaan dalam memenuhi persyaratan audit, pajak, dan hukum lainnya.
Dasar Hukum dan Lembaga yang Mengatur PSAK
PSAK memiliki dasar hukum yang kuat di Indonesia dan diawasi oleh lembaga resmi. Berikut adalah struktur hukum dan institusi yang terlibat:
Elemen | Keterangan |
---|---|
Penyusun PSAK | Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) |
Dasar Hukum | Undang-Undang No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik, dan Undang-Undang Perseroan Terbatas |
Otoritas Pengawasan | Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Direktorat Jenderal Pajak, dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) |
Konvergensi Internasional | IFRS (International Financial Reporting Standards) |
Struktur dan Jenis-jenis PSAK
PSAK terbagi menjadi beberapa kategori berdasarkan topik atau area akuntansi yang diatur. Berikut adalah struktur utama PSAK yang berlaku di Indonesia:
1. PSAK Umum
Standar yang berlaku untuk entitas bisnis secara umum, meliputi:
- PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan
- PSAK 2: Laporan Arus Kas
- PSAK 10: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
- PSAK 16: Aset Tetap
- PSAK 19: Aset Takberwujud
- PSAK 23: Pendapatan
- PSAK 24: Imbalan Kerja
- PSAK 46: Pajak Penghasilan
- PSAK 48: Penurunan Nilai Aset
- PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar
2. PSAK Khusus Industri
Beberapa sektor industri memiliki standar tambahan sesuai karakteristik bisnisnya:
- PSAK 62: Kontrak Asuransi
- PSAK 71: Instrumen Keuangan
- PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan
- PSAK 73: Sewa
3. SAK ETAP (Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik)
Digunakan untuk perusahaan kecil atau menengah yang tidak wajib melaporkan ke publik.
Contoh Penerapan PSAK dalam Praktik
Agar lebih mudah dipahami, berikut contoh penerapan beberapa PSAK dalam dunia nyata:
PSAK | Topik | Contoh Praktik |
---|---|---|
PSAK 16 | Aset Tetap | Perusahaan mencatat mesin baru sebesar harga perolehan dan menyusutkannya sesuai umur manfaat. |
PSAK 23 | Pendapatan | Perusahaan mengakui pendapatan saat barang dikirim ke pelanggan, bukan saat pesanan diterima. |
PSAK 24 | Imbalan Kerja | Perusahaan mencatat kewajiban pesangon karyawan sesuai estimasi aktuaria. |
PSAK 73 | Sewa | Perusahaan mengakui aset hak guna dan liabilitas sewa untuk kontrak lebih dari 12 bulan. |
Perbedaan PSAK dan IFRS
Meskipun PSAK telah banyak dikonvergensikan ke IFRS, terdapat beberapa perbedaan penting yang masih berlaku:
Aspek | PSAK | IFRS |
---|---|---|
Basis Hukum | Dikeluarkan oleh DSAK-IAI (Indonesia) | Dikeluarkan oleh IASB (Internasional) |
Bahasa dan Konteks | Bahasa Indonesia, disesuaikan dengan regulasi lokal | Bahasa Inggris, konteks global |
Penerapan | Wajib di Indonesia | Wajib di negara-negara tertentu atau opsional |
Penyesuaian | Mengakomodasi ketentuan perpajakan Indonesia | Tidak mempertimbangkan regulasi pajak lokal |
Tantangan dalam Implementasi PSAK
Meski penting, penerapan PSAK di lapangan tidak selalu mudah. Berikut beberapa tantangan yang sering dihadapi perusahaan:
- Kurangnya pemahaman staf akuntansi terhadap perubahan PSAK terbaru
- Keterbatasan teknologi dalam mencatat transaksi sesuai standar
- Perbedaan interpretasi terhadap standar tertentu
- Biaya pelatihan dan konsultasi yang cukup tinggi
- Penyesuaian sistem ERP dan software akuntansi
Solusinya adalah dengan melakukan pelatihan berkala, bekerja sama dengan konsultan profesional, dan selalu mengikuti update dari IAI maupun OJK.
Manfaat Penerapan PSAK bagi Perusahaan
Mengimplementasikan PSAK dengan baik memberikan banyak manfaat nyata, di antaranya:
- Meningkatkan kredibilitas laporan keuangan
- Mempermudah proses audit dan pemeriksaan
- Menarik minat investor dan pemegang saham
- Mengurangi risiko sanksi hukum dan pajak
- Mendorong pertumbuhan bisnis melalui kepercayaan publik
Tips Praktis Menerapkan PSAK
Jika Anda adalah pemilik bisnis, staf akuntansi, atau mahasiswa, berikut beberapa tips untuk menerapkan PSAK secara efektif:
- Selalu update dengan standar terbaru melalui situs resmi IAI.
- Gunakan software akuntansi yang mendukung pencatatan sesuai PSAK.
- Lakukan pelatihan internal untuk meningkatkan pemahaman tim.
- Konsultasikan laporan keuangan dengan akuntan publik bersertifikat.
- Dokumentasikan setiap transaksi dengan lengkap untuk memudahkan penilaian.
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) tentang PSAK
1. Apakah semua perusahaan wajib menerapkan PSAK?
Ya. Semua entitas bisnis yang menyusun laporan keuangan di Indonesia wajib mengikuti PSAK, kecuali entitas kecil yang dapat menggunakan SAK ETAP.
2. Apakah PSAK sama dengan IFRS?
Tidak sama, tetapi sebagian besar PSAK telah dikonvergensi dengan IFRS agar setara dengan standar internasional.
3. Bagaimana cara mengetahui perubahan PSAK terbaru?
Perubahan PSAK dapat dipantau melalui website resmi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) atau melalui buletin teknis yang diterbitkan secara berkala.
4. Apakah UMKM juga harus menerapkan PSAK?
UMKM dapat menggunakan SAK ETAP yang lebih sederhana dibanding PSAK penuh, tetapi tetap sesuai prinsip akuntansi.
5. Siapa yang bertanggung jawab atas penerapan PSAK di perusahaan?
Departemen keuangan dan akuntansi bertanggung jawab penuh, dengan pengawasan dari manajemen dan audit eksternal.
📘 Daftar Lengkap PSAK dan Penjelasannya
No | Nomor PSAK | Judul PSAK | Ringkasan Fungsi |
---|---|---|---|
1 | PSAK 1 | Penyajian Laporan Keuangan | Mengatur struktur, isi, dan persyaratan minimum dalam laporan keuangan. |
2 | PSAK 2 | Laporan Arus Kas | Mengatur penyusunan laporan arus kas untuk menunjukkan sumber dan penggunaan kas. |
3 | PSAK 4 | Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri | Menentukan prinsip penyusunan laporan konsolidasian dan laporan induk-entitas anak. |
4 | PSAK 5 | Segmen Operasi | Mengatur pengungkapan informasi keuangan berdasarkan segmen operasi perusahaan. |
5 | PSAK 7 | Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi | Menentukan pengungkapan transaksi dengan pihak terkait. |
6 | PSAK 8 | Peristiwa Setelah Periode Pelaporan | Mengatur perlakuan akuntansi atas peristiwa setelah tanggal neraca. |
7 | PSAK 10 | Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing | Menentukan perlakuan transaksi mata uang asing dan penjabaran laporan keuangan. |
8 | PSAK 11 | Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing | Mengatur cara penjabaran laporan keuangan entitas asing ke mata uang pelaporan. |
9 | PSAK 13 | Properti Investasi | Perlakuan akuntansi dan pengungkapan untuk properti investasi. |
10 | PSAK 14 | Persediaan | Menentukan cara pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan persediaan. |
11 | PSAK 15 | Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama | Mengatur metode ekuitas untuk investasi pada asosiasi. |
12 | PSAK 16 | Aset Tetap | Menentukan pengakuan, pengukuran, penyusutan, dan penghentian aset tetap. |
13 | PSAK 19 | Aset Takberwujud | Mengatur akuntansi aset non-fisik seperti lisensi dan hak paten. |
14 | PSAK 22 | Kombinasi Bisnis | Mengatur pencatatan penggabungan usaha dan goodwill. |
15 | PSAK 23 | Pendapatan | Menentukan kapan dan bagaimana pendapatan diakui. |
16 | PSAK 24 | Imbalan Kerja | Mengatur pengakuan dan pengungkapan kewajiban imbalan pasca-kerja. |
17 | PSAK 25 | Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan | Menjelaskan bagaimana menangani perubahan kebijakan dan koreksi kesalahan. |
18 | PSAK 26 | Biaya Pinjaman | Mengatur kapitalisasi biaya pinjaman terkait aset kualifikasian. |
19 | PSAK 28 | Kontrak Asuransi | Perlakuan akuntansi untuk kontrak asuransi. |
20 | PSAK 30 | Sewa (digantikan oleh PSAK 73) | Standar lama tentang akuntansi sewa. |
21 | PSAK 31 | Pendapatan Usaha Perbankan | Mengatur pendapatan dari aktivitas perbankan. |
22 | PSAK 33 | Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup | Standar untuk industri pertambangan. |
23 | PSAK 34 | Kontrak Konstruksi | Perlakuan pendapatan dan biaya kontrak konstruksi. |
24 | PSAK 36 | Kontrak Asuransi Jiwa | Akuntansi untuk polis asuransi jiwa. |
25 | PSAK 37 | Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi | Mengatur pengakuan dan pengukuran provisi dan kontinjensi. |
26 | PSAK 38 | Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali | Mengatur transaksi kombinasi bisnis antar entitas dalam satu kelompok. |
27 | PSAK 40 | Investasi Properti dalam Real Estate Investment Trust | Perlakuan akuntansi untuk REIT. |
28 | PSAK 46 | Pajak Penghasilan | Menentukan pengakuan pajak kini dan pajak tangguhan. |
29 | PSAK 48 | Penurunan Nilai Aset | Mengatur pengujian dan pengakuan rugi penurunan nilai. |
30 | PSAK 50 | Instrumen Keuangan: Penyajian | Perlakuan penyajian instrumen keuangan. |
31 | PSAK 55 | Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran | Standar lama untuk pengukuran instrumen keuangan. |
32 | PSAK 60 | Instrumen Keuangan: Pengungkapan | Mengatur pengungkapan risiko dan informasi terkait instrumen keuangan. |
33 | PSAK 62 | Kontrak Asuransi | Perlakuan kontrak asuransi secara lebih luas. |
34 | PSAK 63 | Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi | Pedoman dalam kondisi ekonomi hiperinflasi. |
35 | PSAK 65 | Laporan Keuangan Konsolidasian | Prinsip konsolidasi entitas anak. |
36 | PSAK 66 | Pengaturan Bersama | Akuntansi untuk joint arrangements. |
37 | PSAK 67 | Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain | Pengungkapan kepemilikan entitas anak, asosiasi, atau ventura bersama. |
38 | PSAK 68 | Pengukuran Nilai Wajar | Menentukan cara mengukur nilai wajar dan pengungkapannya. |
39 | PSAK 69 | Agrikultur | Akuntansi untuk aktivitas pertanian dan tanaman produktif. |
40 | PSAK 70 | Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak | Perlakuan atas aset dan kewajiban dari program pengampunan pajak. |
41 | PSAK 71 | Instrumen Keuangan | Standar terbaru tentang klasifikasi, pengukuran, dan penurunan nilai instrumen keuangan. |
42 | PSAK 72 | Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan | Standar pengakuan pendapatan berdasarkan 5 langkah. |
43 | PSAK 73 | Sewa | Mengatur pengakuan aset hak guna dan liabilitas sewa. |